Cemas dan panik adalah kondisi yang dapat terjadi
atau dialami oleh jiwa seseorang.
Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan marah yang wajar terjadi. Setiap orang pasti pernah mengalami dan
merasakan kecemasan dalam waktu tertentu dengan penyebab yang
berbeda-beda. Kondisi kejiwaan seseorang
menjadi tidak wajar atau bahkan cenderung menyimpang apabila perasaan cemas dan
panik berlebihan terus menerus diderita.
Padahal orang lain mampu mengalami kondisi semacam ini dengan mudah
tanpa mengalami kesulitan yang berarti.
Perasaan cemas dan panik bisa dialami dalam berbagai
keadaan, misalnya ketika mendapat
tekanan dalam pekerjaan, hendak
menghadapi ujian, berbicara di depan
banyak orang dan sebagianya. Jika gangguan
kecemasan pada seseorang berlangsung terus-menerus maka hal ini akan sangat
mudah dilihat oleh orang lain.
Sebab, kebanyakan orang yang
cemas dan panik menunjukan perilaku yang berbeda dari biasanya. Selain itu,
metabolisme tubuhnya juga turut mengalami perubahan (gangguan).
Ahli psikoanalisis menyatakan bahwa penyebab
kecemasan neurotik adalah hasil pikiran sendiri. Sebagai contoh, seseorang berpikir dirinya kurang mampu, takut akan perpisahan, serta merasa tidak mampu mengatasi suatu
masalah. Persepsi-persepsi diri semacam
itu tidak pernah disadari oleh dirinya.
Sebab, pikiran tersebut berada di
alam bawah sadar. Kecemasan memang mudah dirasakan tetapi kedatangannya tidak
bisa disangka-sangka. Walaupun berbagai
penyebabnya dapat diperkirakan sebelumnya.
Berdasarkan
data lembaga kesehatan mental di Amerika Serikat, yaitu National institute of mental health
(2005), 40 juta orang, mulai dari remaja (diatas 18 tahun) sampai lansia. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pertambahan usia diikuti dengan tingkat
kecemasan yang semakin meningkat.
A. Gejala Kecemasan.
Seseorang yang sedang merasa cemas
biasanya dapat dilihat dari gejala-gejalanya.
Apabila kecemasan berada dalam tingkat akut maka gejalanya akan terlihat
dengan jelas. Bahkan, bagi orang tertentu, gejala ini sangat berpengaruh terhadap
kondisinya saat itu. Pada umumnya, gejala kecemasan ditunjukkan dengan hal-hal sebagi berikut :
- jantung berdetak lebih kencang
sehingga terasa berdebar
- dada terasa sakit atau nyeri
- sesak napas
- banyak berkeringat (tidak seperti
biasanya)
- tubuh bergetar
- mengeluarkan keringat dingin
- sakit kepala
- mengalami gangguan aktivitas seksual
- timbul pikiran negatif, seperti bunuh diri dan sebagainya.
Gejala-gejala
yang ditimbulkan oleh kecemasan sudah cukup memberi gambaran akan adanya banyak
resiko besar bagi tubuh seseorang. Jika
ia selalu merasa cemas dan panik berlebihan maka dampak nya pasti akan menimpa
dirinya dalam jangka waktu tertentu.
B.
Tipe-tipe kecemasan
Setelah dilakukan beberapa
penelitian, gangguan kecemasan dan panik dapat digolongkan berdasarkan latar
belakang atau penyebabnya, sebagaimana
dijelaskan berikut ini Tipe-tipe kecemasan :
1.
Fobia
Tipe kecemasan ini disebabkan
ketakutan berlebihan terhadap suatu benda,
hewan, peristiwa, atau kondisi
tertentu. Pada dasarnya, ketakutan tersebut bersifat tidak rasional.
Kecemasan dalam bentuk fobia dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
·
Fobia
Spesifik, yaitu ketakutan yang berlebihan terhadap
benda, peristiwa, atau kondisi tertentu
sehingga menyebabkan trauma. Contoh;
takut pada anjing, ketinggian, dan sebagainya.
·
Fobia
Sosial, yaitu ketakutan berlebihan terhadap kerumunan
orang atau tempat umum. Ketakutan ini
disebabkan orang itu memiliki pengalaman buruk saat berada di tengah-tengah
orang banyak
2.
Obsesif Komplusif
Kecemasan tipe Obsesif
Komplusif bersumber dari rasa penyesalan secara berlebihan terhadap tindakan
buruk yang menurut pelakunya sangat tidak terpuji atau berdosa besar. Akibatnya,
orang tersebut melakukan sesuatu secara berulang-ulang dalam satu waktu
tertentu menurut pandangannya, hal itu
dapat menghindarkan diri dari berbuat dosa atau kesalahan yang sama.
Biasanya, kecemasan ini timbul akibat
rasa sesal yang terlalu dalam.
3.
Post Traumatik-Stress Disorder (PTSD)
Atau Gangguan Stres Pascatrauma.
Kecemasan ini diakibatkan trauma
terhadap peristiwa yang mengerikan bagi penderitanya. Hal-hal seperti peperangan, bencana alam,
kejahatan, pemerkosaan, dan peristiwa mengerikan lainnya dapat memicu
timbulnya gangguan PTSD.
4.
Generalized Anxiety Disease (GAD) atau Gangguan Kecemasan yang
Tergeneralisasi.
Kecemasan ini bersifat kronis, terjadi secara terus menerus, serta sangat berkaitan dengan masalah
hidup. Dibanding tipe-tipe kecemasan
lainnya. Jenis ini tergolong paling
berbahaya.
5.
Gangguan Panik
Kecemasan ini berasal dari
ketakutan yang terkesan dibuat-buat atau terlalu dibesarkan. Sebab,
pada kenyataannya hal tersebut tidak terjadi atau bukan suatu kenyataan. Kecemasannya dipengaruhi oleh kepanikan atau
rasa takut yang sangat berlebihan.
C. Dampak negatif sikap cemas dan
panik.
Mengancu pada gejala serta tipe
kecemasan dan kepanikan yang telah dipaparkan,
sikap tersebut sangat berpotensi untuk menghadirkan dampak negatif pada
tubuh. Contoh kecemasan seseorang berada
pada tipe GAD. Secara otomatis, jantungnya akan bekerja lebih keras dari rasa
nyeri di bagian dada tidak terelakan.
Pada kondisi tersebut, jantung
berada dalam keadaan bahaya dan dapat mengalami penyakit kronis.
Dampak negatif lain dijelaskan oleh
seorang psikiater ahli psikosomatik medis bernama Dr. Andri, SpKJ. Ia
menyatakan bahwa seseorang yang selalu bersikap cemas sangat mungkin mengidap
penyakit mag dan merasa panas pada bagian tenggorokan. Selain itu,
Dr. Andri juga mengingatkan bahwa lambung penderita sangat terancam oleh
refluks asam lambung ini dapat memicu peradangan lapisan esophagus sehingga
berakibat kesulitan dalam menelan, nyeri
dada kronis, serta berpotensi terjangkit
kanker kerongkongan.
Hasil penelitian Dougles Drossman,
seorang dosen bidang kedokteran Universitas North Caroline patut mendapatkan
perhatian serius, khususnya bagi kaum
wanita. Ia memperingatkan bahwa wanita yang selalu merasa cemas dan panik
secara berlebihan bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun sangat rentan mengalami
gangguan pada lambung.
Sumber :
Sumber :
Naylil,Moena.(2011). Kenali Ragam
Kepribadian yang Disukai dan Dibenci Orang lain. Yogyakarta: Diva Press.
psychomania.com
No comments:
Post a Comment