Sunday, November 12, 2017

Bersikap Agresif


Menurut Prabowo,  sikap agresif adalah tingkah laku individu dengan tujuan melukai atau mencelakai orang lain atau terhadap objek tertentu dengan ataupun tanpa tujuan tertentu, baik secara fisik maupun verbal. Adapun menurut Naylil Moena, sikap agresif biasanya diwujudkan dalam bentuk menyerang,  menyakiti, atau melawan orang lain secara fisik ataupun verbal.  Jadi,  sikap agresif adalah suatu tindakan yang menjerumus menyakiti atau melukai,  dengan atau tanpa sebab tertentu,  tindakannya bisa menggunakan lisan atau organ fisik lainnya. 

A.  Hal-Hal Yang Mendorong Seseorang Bersikap Agresif
Sikap agresif sangat berbahaya,  baik bagi diri pelaku maupun korban.  Orang yang bersikap agresif bisanya disebabkan berbagai faktor,  meliputi psikologis,  sosial atau lingkungan, serta biologis.  Berikut penjelasannya:
1)                               Faktor Psikologis
Setiap orang memiliki naluri agresif didalam dirinya yang biasanya ditujukan kepada orang lain.  Selain itu,  sikap agresif juga dapat berasal dari pengalaman hidup atau pernah mendapatkan perlakuan agresif dari orang lain. 
2)                               Faktor Sosial Atau Lingkungan
Lingkungan juga mempengaruhi seseorang untuk  bersikap agresif.  Sebagian contoh,  perasaan frustrasi terhadap keadaan sekitar mendorong dari luar atau provokasi juga bisa menyulut seseorang untuk menunjukan respons berupa sikap agresif. 
3)                               Faktor Biologis
Gen yang berasal dari keturunan sebelumnya bisa mempengaruhi seseorang bersikap agresif. Adanya rasa sakit,  cedera,  atau sebab lain juga sangat mungkin menjadi pemicu munculnya sikap tertentu. 
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap agresif seseorang dapat didorong oleh faktor dari dalam diri serta pengaruh eksternal.  Satu hal yang pasti,  sikap agresif memberikan dampak negatif,  baik secara individu maupun sosial. 
B.  Gambaran Tentang Sikap Agresif
Dilihat dari berbagai sudut pandang,  sikap agresif bisa digolongkan dalam tiga bentuk sikap,  pertama bentuk sikap emosional verbal,  kedua bentuk fisik bersifat sosial,  ketiga bentuk fisik bersifat anti sosial (fisik asosial).  Ketiga bentuk sikap tersebut sejalan dengan definisi para ahli yang telah dijelaskan pada awal.  Namun,  sikap agresif tidak dapat termasuk dalam kategori gangguan perilaku karena pelakunya menjadi bersikap abnormal.  Karena mengakibatkan kerugian secara materi maupun nonmaterial,  sikap agresif sangat tidak sesuai dengan berbagai budaya atau norma sosial yang berlaku di masyarakat. Mengacu pada faktor pendorong dan pembagiannya,  seseorang yang bersikap agresif pasti melalui berberapa proses.  Tindakannya didasari adanya pemicu,  baik dari dalam maupun luar. 

C. Perilaku Agresif Menyebabkan Stres Dan Gangguan Kesehatan. 
Respon yang kurang baik terhadap suatu masalah atau keadaan menyebabkan tubuh memproduksi berbagai hal negatif sehingga memicu munculnya berbagai gangguan pada organ-organ tubuh.  Dampak minimal yang ditimbulkan ialah membuat saraf-saraf otak menjadi tertekan atau stres disebabkan adanya energi negatif yang menjalar.  Bagi orang yang terbiasa bersikap agresif,  pelampiasaan stres tentu dilakukan dengan Cara-cara  menyerang pihak lain. 
Jika hal ini terjadi secara terus-menerus,  sebagai mana telah dibuktikan melalui ilmu medis dan penelitian,  stres dapat menyebabkan berbagai penyakit sebagai berikut:
1. Kelainan jantung
2. Gangguan pada pankreas
3. Gangguan fungsi otak.
4. Gangguan pada perut, 
5. Usus bermasalah
6. Insomnia dan sebagainya. 
Itulah sebagian penyakit yang diakibatkan sering bersikap agresif.  Perlu disadari bahwa selain menimbulkan berbagai penyakit di dalam tubuh,  sikap agresif juga berdampak buruk secara sosial.  Sebab,  orang yang bersikap agresif tidak segan untuk bertindak diluar akal sehat. 
D.  Cara Mengatasi Sikap Agresif
Beberapa cara untuk mengatasi atau menghilangkan agresivitas seseorang akan di jelaskan sebagai berikut :
  • Konseling
Dengan menerapkan cara ini,  seseorang dimungkinkan mendapatkan solusi yang mampu mengubah perilaku agresif secara perlahan atau bertahap
  • ‌ Bergaul Di Lingkungan  Yang Baik
Sering berkumpul bersama orang-orang baik sangat membantu seseorang untuk meniru siap-siap mulia yang ada pada diri mereka.  Selain itu,  hal itu juga dapat berguna untuk memberi pelajaran berharga bagi dirinya. 
  • Diperingatkan Secara Lembut Atau Penuh Kasih Sayang.
Seseorang yang bersikap agresif seharusnya tidak mendapatkan perlakuan kasar,  sekalipun telah berbuat salah. Sebab,  hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan serta memicu sikap agresif orang tersebut kian menjadi-jadi. 
  • Mendapatkan Pendampingan Secara Kontinu
Pendampingan secara terus-menerus akan mempermudah orang yang terbiasa bersikap agresif untuk mengubah perilakunya.  Hal itu disebabkan keberadaan sosok pendamping yang selalu memberi nasihat,  saran,  atau teguran kepadanya. 
Sikap agresif dalam waktu tertentu memang dibutuhkan seseorang, misalnya ketika mendapatkan ancaman yang membahayakan dirinya.  Pada situasi demikian,  ia bahkan harus bersikap agresif secepat mungkin.  Namun,  jika pada kondisi normal ia sering bersikap demikian maka hal itu sangat tidak wajar.  Sikapnya harus segera diperbaiki agar tidak berakibat fatal bagi dirinya sendiri serta orang-orang di sekitarnya.

Sumber :

Prabowo dkk. (1992). Psikologi Umum 2; Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Naylil,Moena.(2011). Kenali Ragam Kepribadian yang Disukai dan Dibenci Orang lain. Yogyakarta: Diva Press. 

No comments:

Post a Comment