Menurut Prabowo,
sikap agresif adalah tingkah laku individu dengan tujuan melukai atau
mencelakai orang lain atau terhadap objek tertentu dengan ataupun tanpa tujuan
tertentu, baik secara fisik maupun verbal. Adapun menurut Naylil Moena, sikap
agresif biasanya diwujudkan dalam bentuk menyerang, menyakiti, atau melawan orang lain secara
fisik ataupun verbal. Jadi, sikap agresif adalah suatu tindakan yang
menjerumus menyakiti atau melukai,
dengan atau tanpa sebab tertentu,
tindakannya bisa menggunakan lisan atau organ fisik lainnya.
A.
Hal-Hal Yang Mendorong Seseorang Bersikap Agresif.
Sikap agresif sangat
berbahaya, baik bagi diri pelaku maupun
korban. Orang yang bersikap agresif
bisanya disebabkan berbagai faktor, meliputi
psikologis, sosial atau lingkungan,
serta biologis. Berikut penjelasannya:
1)
Faktor
Psikologis
Setiap orang memiliki naluri
agresif didalam dirinya yang biasanya ditujukan kepada orang lain. Selain itu,
sikap agresif juga dapat berasal dari pengalaman hidup atau pernah
mendapatkan perlakuan agresif dari orang lain.
2)
Faktor
Sosial Atau Lingkungan
Lingkungan juga mempengaruhi
seseorang untuk bersikap agresif. Sebagian contoh, perasaan frustrasi terhadap keadaan sekitar
mendorong dari luar atau provokasi juga bisa menyulut seseorang untuk
menunjukan respons berupa sikap agresif.
3)
Faktor
Biologis
Gen yang berasal dari keturunan
sebelumnya bisa mempengaruhi seseorang bersikap agresif. Adanya rasa
sakit, cedera, atau sebab lain juga sangat mungkin menjadi
pemicu munculnya sikap tertentu.
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa sikap agresif seseorang dapat didorong oleh faktor dari dalam
diri serta pengaruh eksternal. Satu hal
yang pasti, sikap agresif memberikan
dampak negatif, baik secara individu
maupun sosial.
B. Gambaran
Tentang Sikap Agresif
Dilihat dari berbagai sudut
pandang, sikap agresif bisa digolongkan
dalam tiga bentuk sikap, pertama bentuk
sikap emosional verbal, kedua bentuk
fisik bersifat sosial, ketiga bentuk
fisik bersifat anti sosial (fisik asosial).
Ketiga bentuk sikap tersebut sejalan dengan definisi para ahli yang
telah dijelaskan pada awal. Namun, sikap agresif tidak dapat termasuk dalam
kategori gangguan perilaku karena pelakunya menjadi bersikap abnormal. Karena mengakibatkan kerugian secara materi
maupun nonmaterial, sikap agresif sangat
tidak sesuai dengan berbagai budaya atau norma sosial yang berlaku di
masyarakat. Mengacu pada faktor pendorong dan pembagiannya, seseorang yang bersikap agresif pasti melalui
berberapa proses. Tindakannya didasari
adanya pemicu, baik dari dalam maupun
luar.
C.
Perilaku Agresif Menyebabkan Stres Dan
Gangguan Kesehatan.
Respon yang kurang baik terhadap
suatu masalah atau keadaan menyebabkan tubuh memproduksi berbagai hal negatif
sehingga memicu munculnya berbagai gangguan pada organ-organ tubuh. Dampak minimal yang ditimbulkan ialah membuat
saraf-saraf otak menjadi tertekan atau stres disebabkan adanya energi negatif
yang menjalar. Bagi orang yang terbiasa
bersikap agresif, pelampiasaan stres
tentu dilakukan dengan Cara-cara
menyerang pihak lain.
Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, sebagai mana telah dibuktikan melalui ilmu
medis dan penelitian, stres dapat
menyebabkan berbagai penyakit sebagai berikut:
1. Kelainan jantung
2. Gangguan pada pankreas
3. Gangguan fungsi otak.
4. Gangguan pada perut,
5. Usus bermasalah
6. Insomnia dan sebagainya.
Itulah sebagian penyakit yang
diakibatkan sering bersikap agresif.
Perlu disadari bahwa selain menimbulkan berbagai penyakit di dalam
tubuh, sikap agresif juga berdampak
buruk secara sosial. Sebab, orang yang bersikap agresif tidak segan untuk
bertindak diluar akal sehat.
D.
Cara Mengatasi Sikap Agresif
Beberapa cara untuk mengatasi atau
menghilangkan agresivitas seseorang akan di jelaskan sebagai berikut :
- Konseling
Dengan menerapkan cara ini, seseorang dimungkinkan mendapatkan solusi
yang mampu mengubah perilaku agresif secara perlahan atau bertahap
-
Bergaul Di Lingkungan Yang Baik
Sering berkumpul bersama orang-orang baik sangat
membantu seseorang untuk meniru siap-siap mulia yang ada pada diri mereka. Selain itu,
hal itu juga dapat berguna untuk memberi pelajaran berharga bagi
dirinya.
- Diperingatkan
Secara Lembut Atau Penuh Kasih Sayang.
Seseorang yang bersikap agresif seharusnya tidak
mendapatkan perlakuan kasar, sekalipun
telah berbuat salah. Sebab, hal tersebut
hanya akan memperburuk keadaan serta memicu sikap agresif orang tersebut kian
menjadi-jadi.
- Mendapatkan
Pendampingan Secara Kontinu
Pendampingan secara terus-menerus akan mempermudah
orang yang terbiasa bersikap agresif untuk mengubah perilakunya. Hal itu disebabkan keberadaan sosok
pendamping yang selalu memberi nasihat,
saran, atau teguran
kepadanya.
Sikap agresif dalam waktu tertentu
memang dibutuhkan seseorang, misalnya ketika mendapatkan ancaman yang
membahayakan dirinya. Pada situasi
demikian, ia bahkan harus bersikap agresif
secepat mungkin. Namun, jika pada kondisi normal ia sering bersikap
demikian maka hal itu sangat tidak wajar.
Sikapnya harus segera diperbaiki agar tidak berakibat fatal bagi dirinya
sendiri serta orang-orang di sekitarnya.
Sumber :
Prabowo dkk.
(1992). Psikologi Umum 2; Seri Diktat Kuliah. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Naylil,Moena.(2011). Kenali Ragam
Kepribadian yang Disukai dan Dibenci Orang lain. Yogyakarta: Diva Press.
No comments:
Post a Comment