Menurut berbagai ahli medis, negatif Thinking atau berfikir negatif
merupakan salah satu faktor utama seseorang mudah terserang penyakit. Ironisnya,
berpikir negatif seperti sudah menjadi salah satu bagian dari keseharian
manusia. Sebagian besar manusia pasti
pernah berpikir negatif setiap harinya.
Hal ini di buktikan melalui penelitian oleh Pusat intelegensia kesehatan
(PIK) kementerian kesehatan Republik Indonesia.
Penelitian yang dilakukan pada 3000 anak indonesia tingkat SD sampai SMP
menunjukan potensi anak berpikir negatif saat memasuki usia dewasa mencapai 80%
dari jumlah keseluruhan tersebut.
Para ahli menyatakan bahwa jalan hidup seseorang
bergantung pada pola pikirnya. Bahkan,
kaum religius yang selalu menyadarkan segala sesuatu kepada tuhan tetap
membutuhkan energi dari pikiran. Teori
yg di bangun oleh kazuo merakmi di dalam buku berjudul tuhan dalam gen
kita. Ia menyatakan bahwa didalam diri
manusia terdapat dua gen, yaitu positif
dan negatif. Pikiran dalam hal ini
berperan besar dalam mengaktifkan gen tertentu.
Seseorang yang berpikir positif akan mengaktifkan gen positif. Hal tersebut tentu berdampak sangat baik
dalam kehidupannya. Sebaliknya, orang yang berpikir negatif akan mengaktifkan
gen negatif secara pasti berdampak buruk bagi dirinya sendiri.
Murakami membedakan pikiran positif dan negatif
dengan sudut pandang teori entropi. Ia
menyatakan bahwa seseorang yang berpikiran negatif akan meningkatkan entropi
dalam tubuhnya. Dalam hal ini, perlu disadari
bahwa gen memiliki peran penting dalam tubuh manusia, ketika gen negatif
aktif, maka hal itu pasti berdampak
buruk pada organ tubuh lainnya.
A.
Faktor Penyebab Seseorang Berpikir Negatif
Sebelum membahas lebih jauh
mengenai dampak berpikir negatif,
terlebih dahulu akan membahas mengenai timbulnya pikiran negatif pada
diri seseorang. John Afifi membedakan
faktor pemicu pikiran negatif menjadi dua,
yaitu secara internal dan eksternal.
Berikut saya uraikan penjelasannya.
1.
Faktor Internal
Pikiran negatif pada diri seseorang
dapat disebabkan oleh tiga faktor internal sebagai berikut :
· tingkat spiritualitas yang rendah
· memiliki keyakinan negatif yang terlalu besar
terhadap diri sendiri
· tidak
memiliki tujuan hidup yang jelas serta terlalu banyak mempunyai impian dan
keinginan.
2.
Faktor Eksternal
Sedangkan faktor yang tergolong bersifat eksternal
sebagai pemicu pikiran negatif adalah sebagai berikut :
·
sering menjadikan hal-hal negatif sebagai fokus utama
· selalu
melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dengan mengetahui faktor pemicu
pikiran negatif, anda diharapkan mampu bersikap tepat ketika gejala-gejala yang telah disebutkan mulai dirasakan, anda
harus menjauhkan diri dari pikiran negatif agar terselamatkan dari hal-hal yang
dapat merugikan kehidupan sehari-hari.
B.
Dampak Pikiran Negatif Bagi Kesehatan
Di Jepang, terdapat sebuah peribahasa yang artinya
"penyakit datang dari pikiran".
Pikiran seseorang sangat menentukan antara mengaktifkan gen positif atau
negatif. Sebuah penelitian di
Washington, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pikiran negatif dapat
memperburuk penyakit seseorang. Akibatnya,
ia mengalami rasa sakit pada organ tubuhnya, dengan demikian sangat masuk akal apabila
berpikir negatif dapat menimbulkan berbagai penyakit. Adapun jenis-jenis penyakit yang disebabkan
oleh pikiran negatif, diantaranya :
- leukemia
- Ginjal
- diabetes
- hepatitis
- insomnia
Beberapa penyakit yang disebutkan
tersebut sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyiksa sepanjang
hidup. Oleh sebab itu, sangat tepat apabila para ahli mengatakan
bahwa pikiran negatif adalah sumber penyakit. Jadi, usahakan untuk selalu berpikir positif jika
menginginkan hidup lebih bahagia dan terbebas dari penyakit. Kalaupun tidak terhindar dari penyakit, dengan pikiran positif anda mempu menjalani
hidup dengan lebih tenang dan tenteram.
SUMBER :
Afifi. John.(2012). Mengubah Energi
Negatif menjadi Positif.Yogyakarta:Diva press.
Healt.detik.com
Murakami,kazoo.(2007).Tuhan dalam Gen kita. Bandung:Mizan
Murakami,kazoo.(2007).Tuhan dalam Gen kita. Bandung:Mizan