Friday, September 30, 2016

PSikologi Menejemen

Pengertian Manejemen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet,  manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi tentang manajemen menurut ahli, diantaranya:

Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.


Mary Parker Follet
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan  pekerjaan melalui orang lain.

James A.F. Stoner
Berpendapat manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.


William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.

Harold Koontz
Dalam bukunya yang berjudul“The Management Theory Jungle” menganggap pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan  beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul“Principles of Management” mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.


George R. Terry
Dalam buku yang berjudul“Principles of Management” memberikan definisi:“Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan  baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994).


H.B. Siswanto
Berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.


Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan  pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien  berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan  jadwal.


Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.

Kepemimpinan

Kepemimpinan Adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. 

Kepemimpinan itu adalah suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Wahjosumidjo (1987:11): Pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi. 
Sutarto (1998b:25): Menurut Sutarto, pengertian kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
S.P.Siagian: Pengertian kepemimpinan menurut S.P.Siagian adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan dalam suatu pekerjaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif ini memberikan sumbangna nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. 
Moejiono (2002): Pengertian kepemimpinan dimana menurut moejiono bahwa kepemimpinan adalah sebagai akibat penagaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.

Perencanaan
Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker (2000) dalam Rustiadi (2008 h.339). Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008 h.339) menyatakan bahwa :
“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
1.      Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
2.      Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3.      Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
4.      Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
– Menetapkan tujuan dan target bisnis
– Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
– Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
– Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Langkah langkah dalam menyusun perencanaan
1.      Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran- sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
2.      Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.
3.      Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
4.      Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
1.      Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
2.      Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.
3.      Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-alternatif lain.
Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.
Contoh kasus perencanaan dalam kehidupan adalah seperti:
1.      Kendaraan apa yang hendak digunakan jika kita ingin berpergian ke suatu tempat?
Saya adalah mahasiswi yang berdomisili di tangerang dan kuliah di Universitas Gunadarma depok. Setiap hari saya harus menempuh ± 2 jam untuk mencapai universitas tersebut. Saya harus menentukan dan merencanakan kendaraan apa yang cocok untuk saya gunakan untuk mencapai tujuan saya. Bis atau Kereta. Sebelumnya saya harus tahu terlebih dahulu kendala apa yang sekiranya akan saya hadapi dijalan entah naik kereta atau bus. Dan perkiraan ongkos yang akan saya habiskan. Setelah itu barulah saya bisa melaksanakan perencanaan saya untuk mencapai tujuan tersebut.

Sumber
Naja,Hasanuddin Rahman Daeng.2004.Manajemen Fit and Proper Test.
Yogyakarta:Pustaka Widyatama 

Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)