Monday, November 17, 2014

Puisi karya Fitri Angraini

Hanya untuk-Mu

Semilir angin berbisik
membangunkan ku dalam tidur
cuaca yang begitu dingin
menusuk bagaikan pedang

kelopak mata yang begitu manja
selimut yang mengundang hangat
ku paksakan menahan semua rasa itu
hanya untuk-Mu
Air begitu dingin mengalir di tubuhku
ku ambil sehelai kain suci yang menghangatkanku
ku hayati dengan hati setiap gerakan 
ku lakukan hanya untuk Ridho-Mu.

Mengapa
Senyum yang pernah ku lihat
Senyuman tanpa beban
 menandakan kebahagian 
yang  abadi

namun...
ketika tuhan berkendak lain
semua senyum itu sirna.
bagaikan mahari yang kehilangan sinarnya.
Tuhan , mengapa ?
begitu cepat kebahgian itu sirna
kau renggut dia,dia sabahatku
sahabat yang ku cintai
kini..
hanya kenangan manis yang tergores luka
kenangan yang tak kan ku lupa
meskipun kau telah tiada.